Jumat, 16 Mei 2008

Mendukung Pengurangan Global Warming

Hukum dan Kebijakan yang Mendukung

Para pembuat keputusan dapat mendorong efisiensi energi dan upaya pengurangan emisi CO2 lainnya, baik dalam bentuk persediaan maupun penggunaan energi. Efisiensi dapat dilaksanakan di banyak bidang dengan menyediakan kerangka regulasi dan ekonomi yang tepat untuk konsumen dan investor. Kerangka ini harus mempromosikan upaya dengan biaya yang efektif, teknologi terbaik untuk saat ini dan masa depan, dan solusi yang membuat lingkungan dan perekonomian siap untuk menghadapi ancaman perubahan iklim.

Menjadikan Protokol Kyoto sebagai hukum internasional merupakan langkah pertama yang paling penting dalam menghadapi masalah perubahan iklim. Protokol ini adalah satu-satunya persetujuan global untuk membatasi polusi pemanasan global. Ini juga adalah dasar dari aktifitas global yang efektif dalam mengatasi perubahan iklim di waktu yang akan datang.

Protokol Kyoto termasuk di dalam Kerangka Kerja Konvensi PBB mengenai Perubahan Iklim (UNFCCC). Protokol ini mewajibkan negara-negara industri (Annex-1) - terkecuali Amerika Serikat yang tidak berpartisipasi - untuk mengurasi emisi gas rumah kaca sebesar rata-rata 5 persen dibawah level di tahun 1990 pada tahun 2008-2012.

Saat ini, dengan makin banyaknya bukti-bukti dari bahaya akibat perubahan iklim, negosiasi yang terjadi di antara negara-negara anggota UNFCCC mengenai seberapa besar pengurangan emisi CO2 tidak hanya akan mengakomodasi negara-negara Annex 1, namun juga kemungkinan adanya komitmen bagi negara-negara berkembang (Non Annex-1) pada periode komitmen kedua (setelah tahun 2012).

Sangat besar kemungkinan bagi Indonesia sebagai salah satu negara penghasil bahan bakar fosil terbesar untuk mendapatkan komitmen dalam target pengurangan emisi pada periode komitmen kedua. Terkait dengan hal tersebut, sangat perlu bagi Indonesia untuk mengambil langkah nyata dan berperan secara aktif dalam mempersiapkan komitmen secara domestik maupun internasional di masa yang akan datang.

Saat ini amatlah penting untuk melakukan upaya untuk membangun kepercayaan dan pemahaman yang lebih baik diantara berbagai pihak berbeda yang terkait dalam penelitian, pengambilan keputusan politis dan perumusan kebijakan di isu iklim, yang pada akhirnya akan memfasilitasi strategi negosiasi iklim di masa yang akan datang.

Tidak ada komentar:

 
Custom Search